Translate

Senin, 11 Desember 2017

[Pendapat Pribadi] Alasan Kurang Tereksposnya Ilmu Administrasi Zaman Kejayaan Islam Pada Saat Ini



Pada zaman modern ini, ilmu Administrasi sudah berkembang pesat dan ilmunya pun sudah digunakan dan dipelajari di seluruh dunia. Banyak sekali buku-buku, jurnal, tesis, literatur, dan sumber-sumber valid lainnya yang membahas tentang perkembangan ilmu administrasi. Dari yang awalnya hanya dianggap sebagai ‘seni’, hingga sampai saat ini telah menjadi salah satu disiplin ilmu yang konkret. Namun, dari banyaknya sumber yang membahas tentang perkembangan ilmu administrasi, hanya sedikit yang membahas tentang perkembangan ilmu administrasi di zaman kejayaan Islam. Padahal, saat itu (zaman kelahiran dan kejayaan Islam), proses administrasi sudah mulai berkembang pesat, dan bahkan sudah mendekati ilmu administrasi modern yang dipakai saat ini. Mulai dari zaman Khulafaur Rasyidin hingga kejayaan Bani Abbasiyah (Dinasti Abbasiyah, dari abad 8 – 13 Masehi), proses administrasi secara bertahap sudah berkembang sangat pesat. Namun, pada zaman modern ini, ilmu administrasi yang diembangkan sejak zaman kejayaan Islam, kurang terekspos dan bahkan sudah mulai hilang. Ilmu administrasi yang berkembang pada zaman kejayaan Islam, hanya bisa dipelajari dari sumber (buku) yang sangat terbatas, dan hanya dipelajari di instansi pendidikan tertentu. Padahal, menurut saya, ilmu administrasi zaman kejayaan Islam sama kompleksnya dengan ilmu administrasi modern yang dipelopori oleh F.W.Taylor dan Henry Fayol.
            
 Menurut saya, kurang tereksposnya ilmu administrasi zaman kejayaan Islam pada saat ini adalah karena keterbatasan buku dan literatur yang menjadi sumbernya. Banyak sumber-sumber yang hilang dan rusak sehingga dalam ilmu administrasi zaman Islam terjadi missing link, yang menyebabkan kurang lengkap dan kurang validnya administrasi zaman Islam sebagai ilmu. Hal ini disebabkan oleh rusaknya beberapa buku-buku penting (yang ditulis oleh ilmuwan muslim) pada saat perang Salib (1095 – 1291 Masehi), atau lebih tepatnya pada saat ‘Pengepungan Baghdad’ pada tahun 1258 Masehi. Pada saat itu, perpustakaan pusat umat Islam (di Irak) dihancurkan, sebagai efek dari kekalahan pasukan umat Islam. Pada saat itu juga disebut sebagai awal kehancuran Dinasti Abbasiyah. Sebagian besar buku-buku dibakar dan ditenggelamkan di laut, dan mungkin saja buku yang membahas tentang administrasi zaman kejayaan Islam pun ikut dihancurkan. Sehingga, ilmu administrasi zaman kejayaan Islam menjadi missing link, dan tidak valid sebagai bagian dari ilmu administrasi modern saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar