Salah satu contoh mobilitas struktur sosial secara
vertikal yang terjadi dalam lingkup keluarga saya adalah kisah hidup ayah
kandung saya sendiri. Alkisah, ayah saya adalah seorang anak pedagang yang
tinggal di kampung pedalaman di daerah Lampung Selatan. Ayah saya adalah anak
bungsu dari 6 bersaudara. Saudara-saudarnya yang lebih tua, hanya sekolah
sampai lulusan SMP dan SMA, dan melanjutkan bekerja di kebun sebagai petani dan
pengelola. Namun, ayah saya tidak ingin bernasib sama dengan saudara-saudaranya.
Ayah saya begitu giat belajar, berharap nasibnya dapat berubah suatu saat
nanti. Kakek dan nenek saya pun mendukung cita-cita dan keinginan ayah saya.
Mereka bekerja keras untuk membiayai sekolah ayah saya.
Saat
teman-teman ayah saya banyak yang senang bermain-main di lapangan, ayah saya
sibuk membaca buku pelajarannya. Ayah saya sekolah SD dari jam 8 sampai jam 11
siang, lalu dilanjutkan dengan sekolah madrasah dan belajar mengaji hingga jam
4 sore. Setelah itu, barulah ayah saya punya waktu untuk bermain dengan teman
temannya. Aktivitas tersebut terus berulang hingga ayah saya SMP.
Setelah
lulus SMP, dengan modal nekat, kepercayaan diri, serta uang yang jumlahnya
tidak seberapa, ayah saya mencoba merantau ke jawa. Singkat cerita, akhirnya
ayah saya dapat bersekolah di SMAN 1 Kota Serang, Banten. Setelah lulus, ayah
saya melanjutkan kuliah di AKPI Kiaracondong, Bandung. Ayah saya mengambil
program D3 Keuangan Perbankan. Disanalah ayah saya kemudian bertemu dengan ibu
saya.
Setelah
lulus dari AKPI, ayah saya mencoba melamar pekerjaan di berbagai perusahaan di
Cilegon. Sambil menunggu hasil lamaran, ayah saya bekerja sebagai kenek angkot.
Akhirnya, ayah saya bekerja di salah satu hotel di Anyer, sebagai akuntan.
Tidak lama bekerja disana, ayah saya kemudian mendapat tawaran bekerja di Bank
Danamon. Setelah bertahun-tahun bekerja di Danamon, ayah saya akhirnya mendapat
tawaran bekerja di Bank BRI. Hingga saat ini, ayah saya telah menjadi Manajer
Pembiayaan Mikro di Bank BRI Syariah.
Dari contoh kisah ayah saya, dapat saya simpulkan
bahwa mobilitas struktur sosial dari bawah ke atas, dapat terjadi dengan
semangat menempuh pendidikan. Dengan pendidikan, status dan struktur sosial
seseorang dapat berubah drastis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar