Translate

Senin, 11 Desember 2017

[Resume Singkat] Pudarnya Kebudayaan Asli Indonesia Sebagai Pengaruh Dari Westernisasi



Indonesia memiliki banyak beraneka ragam kebudayaan, yaitu kebudayaan etnik dan kebudayaan asing. Sedangkan Kebudayaan Nasional Indonesia sejak sumpah Pemuda, atau sejak Indonesia merdeka, sehingga kebudayaan yang ada sangat perlu dilestarikan dan dikembangkan oleh generasi muda saat ini, agar kekayaan kebudayaan yang dimiliki Indonesia selalu terlihat dan dipandang oleh negara lain, bahwa betapa banyaknya kesenian budaya yang telah dilestarikan dan dibudayakan oleh bangsa kita.
           
Sebagai contoh dari adanya kebudayaan di Indonesia diantaranya seperti kesenian Batik, kesenian Reog, dan kesenian Tari Pendet. Kebudayaan tersebut sangat khas dan terkenal di Indonesia. Bangsa yang maju adalah bangsa yang menghargai dan bangga akan kebudayaannya sendiri. Dari kebudayaan suatu bangsa dapat dilihat dari kemajuan dan intelektualitas masyarakatnya. Indonesia sebagai bangsa yang plural dengan ragam kebudayaannya mampu menarik perhatian dunia dengan berbagai macam warisan-warisan budayanya.
            
Sementara itu, mengutip dari sumber Wikipedia, Westernisasi, atau bisa disebut juga Eropanisasi atau oksidentalisasi (dari kata Oksiden, yang artinya ‘dunia barat’), adalah sebuah proses di mana masyarakat berada di bawah atas mengadopsi budaya Barat dalam berbagai bidang seperti industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, gaya hidup, gaya makan, pakaian, bahasa, alfabet, agama, filsafat, dan nilai-nilai.
            
Westernisasi adalah sebuah ‘arus besar’ yang mempengaruhi kehidupan suatu bangsa maupun negara yang bertujuan untuk mewarnai kehidupan sehari-hari bangsa tersebut dengan ‘gaya Barat’. Westernisasi di Indonesia, menurut saya merupakan suatu masalah yang perlu dicermati bersama, karena menyebabkan perubahan terhadap masyarakat Indonesia. Sekarang ini begitu banyak generasi bangsa Indonesia yang bersikap "kebarat-baratan", penghasilan jati diri bangsa hanya tampak pada sebagian kecil kelompok masyarakat.
             
Berikut ini adalah ciri-ciri dari westernisasi :  gaya hidup seakan-akan bebas tanpa mengenal nilai dan norma sosial dalam masyarakat, gaya hidup konsumerisme (boros), suka kegiatan yang bersifat seremonial yang disertai pesta, minuman keras, dansa di bar, dan sebagainya, tindakan pergaulan bebas dan berperilaku menyimpang , terjadinya kawin kontrak tanpa ikatan yang sah, kegiatan hidup yang terprogram, misalnya ; wisata ke luar negeri, makan dengan menu teratur, belanja ke swalayan, dan sebagainya.
             
Di tengah maraknya arus Westernisasi yang masuk ke Indonesia melalui cara -cara tertentu menghasilkan dampak positif dan dampak negatifnya sendiri bagi bangsa Indonesia. Terutama dalam bidang kebudayaan. Seiring dengan kemajuan jaman, tradisi dan kebudayaan daerah yang pada awalnya dipegang teguh, di pelihara dan dijaga keberadaannya oleh setiap suku, kini sudah hampir punah. Ada beberapa faktor yang menyebabkan budaya lokal dilupakan dimasa sekarang ini, yaitu : kurangnya kesadaran masyarakat, minimnya komunikasi (sosialisasi) kebudayaan asli Indonesia, dan kurangnya pembelajaran kebudayaan.
            
Lunturnya budaya bangsa sebagai identitas negara sangat terasa, hingga banyak terjadi kemelut persoalan akibat kebudayaan yang sering terjadi akhir-akhir ini. Kemelut yang terjadi di Indonesia disebabkan hilangnya budaya asli bangsa yang terkontaminasi budaya Barat, sehingga negara ini kehilangan arah dalam mengimbangi kemajuan zaman. Masyarakat zaman dahulu memiliki sikap sosial yang tinggi antar sesama dan memiliki kesadaran untuk menaati peraturan yang ditetapkan pemerintah. Akan tetapi, sekarang hal itu sangat sulit ditemukan. Selain sikap sosial yang tinggi, rakyat zaman dulu juga memiliki kepedulian yang tinggi dalam menjaga lingkungan di sekitarnya, sehingga kondisi alam pada era tersebut sangat cantik dan menawan. Namun sejak masuknya pengaruh budaya-budaya barat ke negeri kita tercinta ini hal itu mulai luntur berlahan lahan. Kalau dibandingkan antara zaman sekarang dan zaman dahulu, dapat di ibaratkan seperti bumi dan langit. Sangat memprihatin melihat bangsa kita saat ini, moral masyarakat sudah sangat jauh dari etika ketimuran bangsa kita.
             
Ada berbagai macam teori yang menawarkan solusi untuk masalah ini. Kebanyakan solusi-solusi tersebut sudah dilaksanakan oleh sebagian orang, namun hanya beberapa yang efektif dalam mempertahankan kebudayaan asli Indonesia. Banyak sekali faktor dan cara yang harus dibenahi agar langkah-langkah tersebut bisa menjadi lebih efisien dan efektif. Solusi yang terlintas dalam pikiran saya adalah dengan mengajarkan kebudayaan asli Indonesia sejak masa kanak-kanak. Dengan memberikan pengetahuan sekaligus praktiknya, anak-anak masa kini diharapkan akan mengenali dan dapat mempertahankan eksistensi kebudayaan yang dipelajarinya. Langkah ini seharusnya menjadi sebuah kebijakan pemerintah dari segi pendidikan, yang mengharuskan mempelajari kesenian daerah sebagai bagian dari kurikulum pembelajaran. Selain itu, dapat juga membuat program-program Festival Budaya tingkat Nasional  maupun daerah, untuk lebih mengenalkan kebudayaan Indonesia kepada khalayak umum. Saya yakin dua solusi ini sudah diaplikasikan dalam kehidupan, namun pada kenyataannya masih saja kurang efektif, karena penyelenggaraannya yang kurang baik. Saya berharap agar dua solusi ini dilakukan dengan baik, dengan harapan agar bangsa Indonesia tidak kehilangan aset budayanya yang sangat berharga di mata dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar